Jam menunjukkan pukul 22.30, tapi suamiku tak kunjung datang. Aku
menunggu dari pose duduk, tidur, bangun lagi, makan, tapi masih belum
terendus bayanganmu. Sepertinya kamu sedang sibuk sekali dengan
pekerjaan kantormu yang menumpuk. Sebenarnya mata ini sudah mulai
mengantuk, tapi tak bisa terpejam sebelum kamu datang.
jadi ingat waktu lalu sempat baca status fb temanku Mba Edita:
Banggalah
pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa
membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari..
Banggalah pada suamimu,
karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah
jika suamimu mendengarnya..
Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum
dan sapaan hangat..
Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan
setelah menahan beban berat di luar sana..
Sambutlah dengan penuh rasa
tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu..
Selagi dia kembali dalam keadaan
dapat membuka mata lebar-lebar.
Dan bukan kembali sembari memejamkan
mata tuk selamanya..
Tentu,
aku sangat bangga padamu Suamiku. Terima kasih telah membuat aku dan
Raffa bahagia, bukan materi semata, tapi juga kasih sayang mu kepada
kami berdua. Sehingga kamu selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi
istri dan anakmu tanpa lelah.
::We Love You::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar